Presiden FIFA Sepp Blatter mengakui dana besar-besaran yang disuntikkan ke klub Inggris menjadi trend yang mengkhawatirkan.
Blatter mengatakan jumlah uang yang berlimpah di Liga Inggris ini membuat klub-klub negara itu memiliki keuntungan dibanding saingan mereka di Eropa daratan.
"Di Perancis, Jerman dan Inggris ada hukum yang mengatur pemilik klub harus berasal dari negara masing-masing," ujar Blatter.
"Ini tidak ada di Liga Utama Inggris dan ini adalah masalah yang harus diselesaikan."
Sembilan dari 20 Klub Liga Primer Inggris dimiliki oleh orang asing, dan beberapa diantaranya, seperti Chelsea dan Manchester City, tampaknya akan mengeluarkan dana besar-besaran untuk membeli pemain tahun ini.
Manchester City mengajukan tawaran £25 juta untuk pemain depan Barcelona Samuel Eto'o dan dilaporkan menjanjikan gaji £200.000 per minggu yang akan membuat pemain asal Kamerun itu sebagai pemain bergaji paling tinggi di dunia.
Meskipun ada kekhawatiran dari Blatter ini, klub Eropa yang sejauh ini mengeluarkan dana terbesar adalah Real Madrid yang dimiliki oleh pendukung klub itu.
Pembelian Kaka sebesar £56 juta dari AC Milan dan Cristiano Ronaldo £80 juta dari Manchester United dilaporkan sebagian didanai oleh pinjaman sebesar £128 juta dari perbankan Spanyol.
Peraturan di Inggris harus diubah untuk membatasi investasi asing di Liga Primer, langkah yang menurut Blatter tidak akan terjadi.
"Kami tidak berhak ikut campur dalam kegiatan ekonomi. Kami, keluarga besar FIFA, sadar benar akan hal ini," tambahnya.
Sementara Blatter menegaskan FIFA akan menerapkan teknologi pemantuan garis gawang untuk menyelesaikan keputusan yang tipis, jika teknologi itu cukup akurat.
Dalam final Piala Konfederasi antara Brazil dan Amerika di Afrika Selatan, sundulan Kaka tampaknya telah menyebrangi garis gawang namun tidak diakui karena wasit dan penjaga garis tidak yakin.
"Kami terbuka dalam soal teknologi garis gawang," ujar Blatter. "Tetapi untuk saat ini, semua teknologi yang diajukan ke Dewan FIFA tidak akurat, atau tidak memiliki tingkat akurasi yang meyakinkan bola masuk ke gawang atau tidak."
Blatter mengatakan jumlah uang yang berlimpah di Liga Inggris ini membuat klub-klub negara itu memiliki keuntungan dibanding saingan mereka di Eropa daratan.
"Di Perancis, Jerman dan Inggris ada hukum yang mengatur pemilik klub harus berasal dari negara masing-masing," ujar Blatter.
"Ini tidak ada di Liga Utama Inggris dan ini adalah masalah yang harus diselesaikan."
Sembilan dari 20 Klub Liga Primer Inggris dimiliki oleh orang asing, dan beberapa diantaranya, seperti Chelsea dan Manchester City, tampaknya akan mengeluarkan dana besar-besaran untuk membeli pemain tahun ini.
Manchester City mengajukan tawaran £25 juta untuk pemain depan Barcelona Samuel Eto'o dan dilaporkan menjanjikan gaji £200.000 per minggu yang akan membuat pemain asal Kamerun itu sebagai pemain bergaji paling tinggi di dunia.
Meskipun ada kekhawatiran dari Blatter ini, klub Eropa yang sejauh ini mengeluarkan dana terbesar adalah Real Madrid yang dimiliki oleh pendukung klub itu.
Pembelian Kaka sebesar £56 juta dari AC Milan dan Cristiano Ronaldo £80 juta dari Manchester United dilaporkan sebagian didanai oleh pinjaman sebesar £128 juta dari perbankan Spanyol.
Peraturan di Inggris harus diubah untuk membatasi investasi asing di Liga Primer, langkah yang menurut Blatter tidak akan terjadi.
"Kami tidak berhak ikut campur dalam kegiatan ekonomi. Kami, keluarga besar FIFA, sadar benar akan hal ini," tambahnya.
Sementara Blatter menegaskan FIFA akan menerapkan teknologi pemantuan garis gawang untuk menyelesaikan keputusan yang tipis, jika teknologi itu cukup akurat.
Dalam final Piala Konfederasi antara Brazil dan Amerika di Afrika Selatan, sundulan Kaka tampaknya telah menyebrangi garis gawang namun tidak diakui karena wasit dan penjaga garis tidak yakin.
"Kami terbuka dalam soal teknologi garis gawang," ujar Blatter. "Tetapi untuk saat ini, semua teknologi yang diajukan ke Dewan FIFA tidak akurat, atau tidak memiliki tingkat akurasi yang meyakinkan bola masuk ke gawang atau tidak."
0 comments:
Post a Comment