Rossi: MotoGP Jadi Terlalu Elit

Thursday, March 12, 2009 | 9:10 PM|

Jakarta - Nasib tim privat di MotoGP mengundang keprihatinan Valentino Rossi. Berkaitan dengan hal itu, sang juara dunia 2008 juga mencap MotoGP sudah jadi terlalu elit.
Semenjak musim 2006, belum ada lagi tim privat yang bisa bikin torehan menawan. Saat itu Marco Melandri yang membela Fortuna Honda bisa kompetitif berebut gelar dan mengakhiri musim di posisi empat.Musim 2006 juga dicatat Autosport sebagai kali terakhir pembalap tim privat bisa memenangi balapan. Hal itu dilakukan oleh Toni Elias yang membalap buat Gresini Honda di Estoril.

Surutnya prestasi tim privat, menurut Rossi, sudah bikin kesenjangan negatif antara tim privat dengan tim pabrikan, di mana kejuaraan jadi kurang kompetitif lagi.

"Sampai dengan 2006 pembalap tim privat seperti (Marco) Melandri bisa bertarung menuju gelar, tapi sejak 2007, dengan motor 800cc, rentang antara tim pabrikan dan tim privat jadi lebar. MotoGP sudah jadi terlalu elit dan itu tak bagus," kata dia.

Maka dari itu, sang pembalap Yamaha pun minta agar para tim pabrikan bisa lebih banyak menyediakan motor-motornya untuk tim privat. Ini juga demi menciptakan atmosfer kompetisi yang lebih sehat dalam MotoGP.

"Kenapa motorku dilumat di mesin penghancur setiap akhir musim, ketimbang menjualnya ke tim privat yang kemudian bisa mengikutsertakan dua pembalap lagi?" sergah Rossi seraya bertanya.

"Kami sudah mencapai tingkat sedemikian tinggi di mana Yamaha tak mau melihat yang lain tahu bagaimana mereka membuat motornya, sehingga (menilai) lebih baik untuk menghancurkannya. Tapi dengan begini akan sulit mendapatkan grid yang bagus, yang dalam pandanganku seharusnya terdiri dari 24 pembalap," gugat 'The Doctor'.

Pembalap asal Italia tersebut juga meyakini kalau hal ini juga bisa berkaitan dengan program penghematan yang rencananya akan dimulai sedari musim 2010.

"Kami harus sesedikit mungkin membuat pengeluaran, dan membuat motor-motor jadi lebih lambat. Situasi ekonomi saat buruk, motor-motor tak lagi dijual dan kami tak bisa berpura-pura tidak terjadi apa-apa," analisa Rossi. ( krs / key )

0 comments: